
Isi
Adelibra.id – Navigasi menjadi salah satu elemen penting dalam pengalaman menggunakan smartphone. Setiap pengguna tentu memiliki kebiasaan dan kenyamanan yang berbeda saat berpindah antar-aplikasi, kembali ke layar utama, atau membuka recent apps. Pada perangkat Xiaomi dengan antarmuka HyperOS, sistem navigasi bisa diatur sesuai preferensi, baik menggunakan tombol virtual maupun gestur layar penuh.
Fitur ini tidak hanya memberikan fleksibilitas, tetapi juga membantu pengguna menyesuaikan penggunaan perangkat agar lebih efisien. Bagi sebagian orang, tombol navigasi terasa lebih familiar karena sudah digunakan sejak lama pada Android generasi awal. Sementara itu, gestur layar penuh menawarkan pengalaman yang lebih modern dengan memanfaatkan swipe dan sapuan jari tanpa menampilkan tombol di layar.
Xiaomi melalui HyperOS menghadirkan dua pilihan utama dalam pengaturan navigasi, yaitu:
- Tombol navigasi klasik yang terdiri dari tiga ikon: kembali, home, dan recent apps.
- Navigasi gestur layar penuh yang memungkinkan kontrol hanya dengan gerakan jari, seperti swipe dari sisi kiri atau kanan untuk kembali, atau sapuan dari bawah untuk menuju layar utama.
Masing-masing memiliki kelebihan tersendiri, dan pengguna bisa dengan mudah berpindah dari satu opsi ke opsi lainnya hanya melalui menu setelan.
Untuk menyesuaikan navigasi sesuai keinginan, kamu dapat mengikuti panduan berikut:
- Buka aplikasi Setelan pada perangkat Xiaomi.
- Gulir ke bawah, lalu ketuk menu Layar Utama.
- Cari dan pilih opsi Navigasi Sistem yang terletak di bagian bawah menu lainnya.
- Pada halaman ini, kamu akan menemukan dua pilihan utama, yaitu Gerakan atau Tombol. Pilih salah satu yang paling nyaman digunakan.
Selain memilih antara tombol atau gestur, Xiaomi juga menyediakan beberapa pengaturan tambahan, yaitu:
- Sembunyikan indikator layar penuh: opsi ini memungkinkan tampilan layar lebih bersih tanpa garis indikator navigasi di bagian bawah.
- Konfirmasi gerakan: fitur ini dapat diaktifkan agar pengguna tidak salah melakukan gestur, misalnya ketika hendak kembali atau berpindah aplikasi.
Dengan kombinasi pengaturan tersebut, kamu bisa menciptakan pengalaman navigasi yang benar-benar sesuai gaya penggunaan sehari-hari.
Pengguna yang terbiasa dengan smartphone Android generasi lama biasanya lebih nyaman menggunakan tombol navigasi. Tata letak tombol kembali, home, dan recent apps memberikan kejelasan fungsi tanpa perlu menghafal pola gerakan.
Tombol ini cocok bagi orang yang sering melakukan multitasking cepat, atau mereka yang merasa kurang terbiasa dengan pola swipe. Selain itu, tombol virtual juga dianggap lebih stabil karena tidak bergantung pada kecepatan atau akurasi gerakan jari.
Namun, kekurangan dari penggunaan tombol adalah adanya sedikit pengurangan area layar aktif. Bagian bawah layar akan ditempati panel navigasi sehingga ruang untuk menampilkan aplikasi lebih terbatas.
Gestur layar penuh menawarkan pengalaman yang lebih luas dan imersif. Tanpa kehadiran tombol di bagian bawah, seluruh layar bisa dimanfaatkan secara penuh oleh aplikasi. Ini sangat terasa ketika menonton video, bermain game, atau membaca konten dalam mode layar penuh.
Penggunaan gestur juga terkesan lebih modern dan ringkas. Misalnya, sapuan ke atas bisa langsung membawa pengguna kembali ke layar utama, sementara swipe dari sisi kiri atau kanan memungkinkan navigasi cepat ke halaman sebelumnya.
Meski pada awalnya butuh penyesuaian, setelah terbiasa, banyak pengguna merasa gestur lebih natural dan menghemat waktu.
Menyesuaikan dengan Kebiasaan Pengguna
Tidak ada pilihan yang mutlak lebih baik antara tombol atau gestur. Semuanya kembali pada preferensi dan kebiasaan masing-masing pengguna. Misalnya, bagi mereka yang sering meminjamkan ponsel kepada orang tua atau anak, tombol mungkin lebih mudah dipahami. Sebaliknya, bagi pengguna muda atau mereka yang suka tampilan minimalis, gestur menjadi pilihan utama.
Hal yang penting adalah Xiaomi memberi keleluasaan penuh untuk berpindah antar-mode kapan saja. Jika suatu saat merasa bosan dengan tombol, pengguna bisa mencoba gestur. Begitu juga sebaliknya, jika merasa gestur terlalu merepotkan, tombol dapat diaktifkan kembali hanya dengan beberapa ketukan di menu setelan.
Pengaturan navigasi tidak hanya memengaruhi kenyamanan, tetapi juga produktivitas. Navigasi yang sesuai dengan kebiasaan akan membuat setiap interaksi terasa lebih cepat dan lancar. Misalnya, seseorang yang terbiasa multitasking akan lebih efisien dengan tombol recent apps, sementara pengguna yang ingin layar lega saat bekerja akan terbantu dengan mode gestur.
Selain itu, Xiaomi menambahkan opsi konfirmasi gerakan agar setiap interaksi lebih akurat. Fitur ini sangat berguna ketika pengguna sering melakukan gestur tanpa sengaja, seperti saat bermain game atau menggulir konten panjang.
Kesimpulan
Mengatur navigasi sistem pada Xiaomi HyperOS adalah hal yang sederhana namun berdampak besar pada kenyamanan penggunaan. Dua pilihan utama, yaitu tombol navigasi klasik dan gestur layar penuh, sama-sama hadir dengan kelebihan masing-masing. Ditambah dengan opsi sembunyikan indikator dan konfirmasi gerakan, pengguna bisa benar-benar menyesuaikan pengalaman sesuai kebutuhan.
Fleksibilitas inilah yang membuat HyperOS terasa ramah bagi berbagai kalangan. Baik pengguna lama Android yang terbiasa dengan tombol maupun generasi baru yang lebih suka tampilan modern tanpa tombol, semuanya bisa menemukan cara navigasi yang paling sesuai.
Dengan memahami langkah pengaturan dan mencoba kedua opsi, kamu akan lebih mudah menentukan mana yang paling mendukung gaya penggunaan harian. Pada akhirnya, navigasi bukan hanya soal berpindah menu, tetapi tentang bagaimana smartphone bisa menjadi perangkat yang nyaman dan efektif untuk setiap aktivitas.